SEJARAH KAWASAN CINA BENTENG, TANGERANG
Sejarah
Mula nya, banyak
orang Tiongkok yang berlabuh di Banten. Banten sendiri saat itu menjadi
pelabuhan paling padat di wilayah tanah Jawa. Tapi semenjak Jan Pieterzoon
Coen masuk, Pelabuhan Banten mulai ditutup dan diganti dengan Pelabuhan Sunda
Kelapa. JP Coen meminta kepada Souw Beng Kong, kapiten pertama China untuk
mengerahkan orang-orang China agar mengisi seluruh wilayah Kota Batavia. Namun,
semasa perjalanan penyebaran masyarakat, mereka tidak semua pergi ke Kota
Batavia, tapi menetap di Tangerang. Kebetulan saat itulah di Tangerang ada benteng
Makassar, mereka tinggal di sekitar situ. Maka jadilah sebutan bagi mereka,
yakni masyarakat China Benteng yang melekat sampai sekarang.
Dulu pertama
kali masyarakat China Benteng tinggal di area yang sekarang menjadi lokasi
Pasar Lama Tangerang dan Klenteng Boen Tek Bio. Hingga akhirnya meluas ke Pasar
Baru dan Stasiun Tangerang. Masyarakat China Benteng sekarang tersebar di
wilayah seluas lebih dari 10 hektar di kawasan itu.
Masyarakat China
Benteng Tangerang kebanyakan orang-orang peranakan. Sebab mereka sudah tinggal
lebih dari 15 generasi. Sekarang kalau masyarakat China totok sendiri masih
tersisa sedikit saja. Sebab masyarakat China Totok di Tangerang sudah mulai
tergerus zaman, hidupnya tidak lebih dari 4-5 generasi. Masyarakat totok
sendiri masuk ke Indonesia sekitar akhir abad 19 sampai awal abad 20-an.
Kawasan Pecinan Tangerang konon sudah dihuni orang China sejak abad ke-17.
Perkembangan kawasan Pecinan Tangerang lama-lama mengarah ke modern dengan
meninggalkan aneka tradisi tinggalan nenek moyang.
Komentar
Posting Komentar